Saat Mahfud MD Terus Terang Sebut Efek Baik Pembubaran FPI ke Masyarakat! Setujukah Anda?
Selasa, 28 Desember 2021
Edit
Sebelumnya ijinkan saya mengucapkan selamat natal bagi yang merayakan dan selamat liburan tahun baru bagi kita semua. Syukur ke hadirat Tuhan karena tahun 2021 ini banyak karunia yang melimpah yang diberikan pada kita. Mulai dari keadaan ekonomi yang membaik, menurunnya kasus corona, hingga tertangkapnya satu per satu oknum dan gerombolan ekstrimis yang telah lama mencabik-cabik toleransi di negeri ini.
Ternyata dengan ditangkapnya pentolan eks FPI dan dibubarkannya ormas tersebut, kegaduhan reuni wiro sableng berhasil diredam. Termasuk demo-demo tuntutan kenaikan upah yang tak ditunggangi kepentingan jahat setelah puluhan rekening ormas terlarang dibekukan. Strategi Jokowi memang ciamik, lebih mengerikan ketimbang pak mantan yang selama menjabat justru bertekuk lutut di bawah ormas preman. Kini jelang tahun baru, terasa sudah kebijakan tegas Jokowi yang membawa efek baik ke masyarakat, contohnya pembubaran FPI.
Seperti dilansir suara.com, Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan bahwa tindakan pemerintah membubarkan ormas Front Pembela Islam (FPI) membuat kondisi politik lebih stabil pada akhir 2020 dan awal 2021.
Mahfud berujar, pada waktu peralihan tahun, Presiden Jokowi sudah memberikan penegasan untuk membubarkan kelompok-kelompok yang melakukan kekerasaan, salah satunya FPI.
"Pada akhir tahun 2020 dan awal 2021 ditegaskan presiden. Pertama kita mengakhiri kelompok-kelompok yang suka bikin kekerasan di berbagai daerah dengan tegas, yaitu kita membubarkan atau melarang diteruskannya FPI karena legal standingnya tidak ada," kata Mahfud dalam diskusi secara daring, Minggu (26/12/2021).
Bukan hanya kondisi politik yang stabil, pembubaran FPI diklaim Mahfud juga berdampak terhadap kondisi di masyarakat.
Masyarakat dinilai lebih memiliki kehidupan yang senang dan nyaman pasca pemerintah membubarkan FPI.
"Dan sesudah itu kan masyarakat senang, ternyata terasa hidup nyaman sekarang sesudah itu dibubarkan maka politik stabil," kata Mahfud.
Diketahui, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD secara resmi membubarkan organisasi Front Pembela Islam (FPI). Dengan begitu, segala kegiatan yang dilakukan oleh Ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab itu pun dilarang.
Pasalnya, FPI tidak lagi memiliki legal standing baik sebagai Ormas apabila dilihat dari keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 82 tahun 2013 yang ditandatangani pada 23 Desember 2014.
Tidak hanya itu, Mahfud MD juga mengatakan, FPI tidak melakukan perpanjangan surat keterangan terdaftar (SKT) kepada negara per Juni 2019, sehingga secara de jure FPI sudah bubar sebagai organisasi kemasyarakatan sejak 20 Juni 2019.
Semoga berita baik ini bisa terus dipertahankan dan pemerintah Jokowi semakin berani mendamprat para pengacau negara. Kita harap semua pengemplang BLBI bisa dimiskinkan sebelum akhir periode pakdhe, termasuk yang kemarin teriak minta Sri Mulyani dipecat. Lalu pemerintah harus segera mengesahkan RUU perampasan aset dari hasil korupsi. Juga mengusut kasus lama seperti hambalang yang mangkrak.
Sejatinya mereka yang teriak-teriak minta ambang batas diturunkan hingga 0 persen kini tengah ketakutan akan terungkapnya dosa lama. Mereka begitu takut akan Jokowi melebihi ketakutan pada Tuhannya. Padahal Jokowi tak akan mampu berbuat tanpa bantuan Tuhan. Jadi, jikalau mau suatu saat Tuhan akan mengungkap harta timbunan hasil korupsi mereka, sekalipun bukan lewat Jokowi.
Tiga tahun ke depan akan jadi ajang pertarungan untuk memperebutkan tiket emas 2024. Meski gaungnya sudah terlihat dari sekarang, namun nama yang sesungguhnya bisa jadi baru muncul di tahun 2023. Yang jelas situasi negara akan lebih kondusif karena para pengacau di lapangan seperti ormas eks FPI telah bubar. Termasuk para bohir yang kini dimiskinkan. Kita percaya pada kekuatan doa agar Tuhan mengirimkan pengganti Jokowi yang lebih berani dari dirinya.
Karena ke depan pekerjaan rumah bagi Indonesia masih banyak. Terutama mengurus Ibukota baru dan transisi energi bersih untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Juga sudah saatnya Indonesia memiliki rakyat yang bermindset layaknya negara maju. Bukan khilafah-khilafah atau menyembah turunan Nabi yang berkelakuan brutal seperti Rizieq. Patokannya negara maju sendiri diantaranya konsumsi listrik 4000 kWh per kepala, di mana saat ini angkanya masih 900 kWh, itupun belum merata. Tapi kita yakin Indonesia bisa merangkak maju, kalau semua dedemit bangsa satu persatu dibekukan.
Begitulah kura-kura
Referensi:
https://amp.suara.com/news/2021/12/26/120009/usai-pembubaran-fpi-mahfud-md-masyarakat-senang-hidup-lebih-nyaman