Ceramahnya Sekarang Diawasi TNI Polri, Bahar Sudah Merasa Terintimidasi
Selasa, 28 Desember 2021
Edit
Bahar semenjak keluar dari penjara, terus saja membuat kontroversi dan mengundang polemik. Bahkan dia pernah dilaporkan ke polisi karena diduga menghina Dudung dan presiden Jokowi.
Kuasa hukum Bahar Smith, Ichwan Tuankotta mengatakan Bahar merasa diintimidasi ketika menyampaikan ceramah di berbagai acara sebab diawasi oleh pihak kepolisian. Intimidasi itu dialami panitia yang ingin menghadirkan kliennya sebagai penceramah.
“Ada panitia yang ditekan agar penceramahnya jangan Habib Bahar,” kata Ichwan.
Bentuk intimidasi lainnya yaitu adanya pihak yang menekan agar acara yang mengundang Bahar dibatalkan. “Ada juga yang sampai dipanggil ke kantor polisi, ada juga yang sempat di BAP oleh kepolisian,” katanya.
Ichwan juga menyebut hanya acara yang akan dihadiri Bahar saja yang panitianya didatangi aparat kepolisian. “Kenapa acara-acara Maulid yang penceramahnya bukan Habib Bahar, kok, tidak didatangi,” tanya Ichwan.
Menurutnya, kebebasan berpendapat adalah hak tiap warga negara yang dijamin undang-undang, dan hak kebebasan berpendapat adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. “Tolong pihak Polri menjawab hal ini karena diduga ada oknum polisi yang melakukan hal tersebut kepada panitia yang akan menghadirkan Habib Bahar sebagai penceramah,” katanya.
Orang yang sok benar selalu menyangkal dan tidak pernah mau introspeksi. Salah tapi tidak mengakui dan pura-pura merasa heran.
Bahar itu ceramah tapi isinya tak mendidik. Ucapannya penuh dengan hasutan dan ujaran kebencian. Wajar kalau dia sekarang diawasi. Masih mending diawasi, kalau di negara lain sudah habis tuh orang. Memangnya kalau menghina orang apalagi orang penting di negara ini, bisa lolos begitu saja? Ceramahnya sudah dalam tahap kasar dan kurang ajar. Makanya, kita harus dukung, bila perlu Bahar diboikot atau dilarang berikan ceramah.
Bahar ini hanya tinggal tunggu waktu yang pas untuk digolkan lagi.
Lagipula dulu Bahar terlihat garang dan tidak takut menantang siapa pun. Suka mengacak-acak orang lain, ancam orang lain, aniaya orang lain, tapi baru diawasi saja sudah play victim merasa terintimidasi. Lagipula kan hanya diawasi. Kalau bersih, kenapa risih? Atau merasa tidak bisa bisa menghina lagi kalau diawasi orang lain?
Menurut Ichwan, antusiasnya jemaah yang menghadiri ceramah kliennya itu karena kerinduan terhadap sosok Bahar Smith.
“Kerinduan umat akan sosok ulama yang lurus, ulama yang menyampaikan kebenaran, ulama yang tulus bersama umat memperjuangkan keadilan menjaga bangsa dan negara ini dari kehancuran,” katanya.
Ulama yang lurus? Ulama yang menyampaikan kebenaran? Wow. Luar biasa sekali muka tebelnya. Menghina orang lain dianggap lurus? Menghina presiden dengan kata 'bangsat' apakah itu disebut menyampaikan kebenaran? Apakah menganiaya orang lain dan mencaci maki dengan kata kasar dianggap sebagai menjaga negara ini dari kehancuran?
Inilah yang namanya muka tebal, tak tahu malu dan sangat berbahaya. Kesalahan mereka dianggap sebagai sebuah kebenaran yang harus diperjuangkan sekuat tenaga, bahkan pemerintah pun tidak segan dilawan.
Umat mana yang rindu Bahar Smith, kalau bukan yang ngefans dengan Rizieq, FPI dan sejenisnya? Ceramah tapi bermuatan politis. Acara politik tapi dibungkus dengan kedok agama.
Seharusnya orang seperti Bahar ini jangan hanya diawasi, tapi juga dilarang total. Siapa pun yang mengundang orang ini, berikan sanksi. Sudah jelas orang seperti Bahar dan Rizieq ini hanya akan bikin gaduh dan memprovokasi pendukungnya untuk bersikap liar dan beringas. Mereka ini tidak akan mempan dinasehati atau dibina karena mukanya sudah setebal tembok sepuluh lapis. Minimal harus diboikot.
Atau bila perlu percepat sertifikasi penceramah agama. Siapa pun yang tak lolos, dilarang berceramah. Nekat berceramah, maka akan ditangkap berikut penyelenggaran dan panitia.
Kalau tidak tegas, lama-lama makin banyak ceramah tak jelas yang membawa perpecahan, yang isinya maki-maki dan sumpah serapah. Bukannya ceramah untuk memperbaiki akhlak umat atau membawa pesan damai, tapi malah mengajak dan memprovokasi untuk membenci pihak tertentu dengan cara yang menjijikkan.
Kemungkinan besar mereka memiliki backup kuat sehingga merasa berani menantang pemerintah. Mereka ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik, terlihat jelas dari topik ceramah yang sangat kuat aroma politiknya.
Bagaimana menurut Anda?
https://makassar.terkini.id/habib-bahar-merasa-diintimidasi-ichwan-tuankotta-tolong-polri/
