Masih Percaya Ocehan La Ode Basir Tentang Prestasi Anies Baswedan?

 Beberapa hari yang lalu, kita melihat ada segerombolan orang yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden tahun 2024 nanti.

Apakah kita tahu bahwa aksi deklarasi terhadap Anies Baswedan itu bukanlah yang pertama kali dilakukan?


Bahkan aksi deklarasi terhadap Anies Baswedan itu dilakukan oleh orang yang sama sejak tahun 2018 lalu?

Siapakah dia sebenarnya?

Ya, Anda benar! Dia adalah Laode Basir.

Pada tahun 2018 lalu, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Nasional Indonesia Sejatera, disingkat ANIES mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2019. Deklarasi itu dilakukan di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Koordinator ANIES, La Ode Basir, Anies merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia pada periode 2019-2024.

"Dia muda, pandai, jujur, kompeten dan memiliki visi untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia. Anies diharapkan mampu mengangkat martabat Indonesia di forum Internasional," kata Basir. Sumber

Basir mengklaim, dorongannya bersama rekan-rekannya kepada Anies adalah aspirasi yang ia peroleh saat turun ke berbagai daerah. Banyak suara-suara di daerah yang mengharapkan Anies maju sebagai Capres 2019.

“Mereka memandang Indonesia perlu sosok pemimpin muda yang berani, jujur dan kompeten," ujar Basir lagi. Sumber

Karena Anies “tidak laku” saat itu, La Ode Basir kembali menjadi Koordinator ANIES dan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden untuk tahun 2024 mendatang di Gedung Juang 45 lagi pada tanggal 20 Oktober lalu.

Ya elah, sudah 2 kali jadi Koordinator dan di tempat yang sama pula? Wkwkwkw

Penulis semakin tertawa ngakak ketika La Ode Basir mengungkapkan alasan kenapa Anies dianggap pantas menjadi Presiden di Indonesia pada tahun 2024 nanti.

Salah satunya karena alasan rekam jejak Anies selama menjadi Gubernur DKI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Apakah La Ode Basir pura-pura tidak tahu jika Anies tidak dipakai lagi sebabagi Mendikbud setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani menemukan kelebihan anggaransebanyak Rp 23 triliun di Kemendikbud saat Anies masih memimpin Kementrian tersebut?

Kelebihan anggaran tunjangan profesi guru dalam APBN-P ini pertama kali terungkap saat Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan rapat dengan Komisi XI DPR tahun 2016 silam.

Sri Mulyani menuturkan, penundaan pengucuran tunjangan profesi guru dilakukan setelah Kemenkeu menelusuri anggaran atas dana transfer ke daerah tahun anggaran 2016.

Pada APBN-P 2016, total dana anggaran tunjangan profesi guru sebesar Rp 69,7 triliun. Namun, setelah ditelusuri, Rp 23,3 triliun merupakan dana yang over budget atau berlebih. Sebab, dana anggaran guru yang tersertifikasi ternyata tidak sebanyak itu. Sumber

Akibat penemuan kelebihan bayar tersebut, Anies Baswedan dilaporkan ke KPK!

Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) bersama Tim Advokasi Jakarta Bersih (TAJI) melaporkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait over budgeting guru Rp 23,3 triliun.

Abi Rekso Panggalih, perwakilan FMPP menyampaikan, over budgeting di Kemendikbud pada masa kepemimpinan Anies itu ada indikasi tindakan korupsi.

"Kami menduga saat itu adanya korupsi secara sistematis dalam Kemendikbud sampai adanya kesalahan perhitungan, karena over budgeting ini nilainya tidak kecil," ungkap Abi di Gedung KPK. Sumber

ArticleLalu, kenapa kasus ini tidak diproses oleh KPK saat itu?

Jadi ingat jika tahun 2016, Novel Baswedan yang merupakan sepupu Anies Baswedan masih bekerja di KPK. Dan baru tahun 2021 ini, setelah Novel Baswedan tidak lagi di KPK, Anies Baswedan baru dipanggil oleh KPK terkait kasus korupsi tanah Mujul.

Article

Apakah ini sebuah kebetulan?

Laode Basir menambahkan jika Anies Baswedan layak jadi Presiden karena dia menilai Anies mampu menangani banyak masalah di ibu kota. Ngakak sampai sakit perut guys! Wkwkwkwk

Faktanya LBH Jakarta memberikan rapor merah 4 tahun kepemimpinan Anies Baswedan! Wkwkwkwk

Rapor merah itu diserahkan dalam bentuk kertas posisi. Adapun yang menjadi sorotan mulai dari buruknya kualitas udara Jakarta, penanganan banjir, penanganan pandemi COVID-19, hingga reklamasi Jakarta.

“Kita meng-highlight sepuluh permasalahan di Jakarta, termasuk janji politik Anies ketika naik menjadi Gubernur DKI Jakarta dan beberapa masalah krusial yang ada di Jakarta selama masa kepemimpinannya," kata pengacara publik LBH Jakarta Charlie Meidino, di Balai Kota. Sumber

Article

Yang lebih memuakkan, La Ode Basir berani “menjual” nama masyarakat Indonesia timur yang katanya sangat iri dengan warga Jakarta lantaran dipimpin Anies Baswedan.

“Keluarga besar saya di Sulawesi sana, di Indonesia timur sana iri dengan warga Jakarta dapat dipimpin oleh Bapak Anies Baswedan. Mereka sampaikan kepada saya, jangan hanya keberhasilan Anies hanya dinikmati oleh warga Jakarta dong. Kami juga seluruh warga Indonesia ini ingin menikmati itu," katanya dalam konferensi pers secara virtual. Sumber

Anies Baswedan berhasil memimpin Jakarta selama ini?

Fakta yang tak terbantahkan, selama 4 tahun kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta, angka kemiskinan rakyat Jakarta meningkat!

Article

Selama 4 tahun kepemipinan Anies Baswedan, program normalisasi dan naturalisasi mandek (tidak berjalan)!

Article

Bahkan selama 4 tahun kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta, dia tanpa malu atau “tidak tahu malu” malah bangga mengatakan realisasi target program rumah DP 0 sudah mencapai 0,26 persen!

Article

Selama 4 tahun kepemimpinan Anies Baswedan, hanya 0,26 % bahkan tidak sampai 1 % realiasi target rumah DP 0 yang tercapai. Jadi Anies Baswedan ngapain aja selama ini?

Bisa dibayangkan bagaimana perasaan jutaan rakyat miskin Jakarta yang terbuai dengan janji manis kampanye Anies Baswedan tentang rumah rumah DP 0 tersebut?

Dan orang seperti Anies Baswedan ini malah dikatakan berhasil memimpin Jakarta dan membuat masyarakat Timur iri?

La Ode Basir sehat???

Wassalam,

Nafys Seword

Tulisan Sebelumnya https://seword.com/umum/siapakah-az-af-dan-m-di-belakang-bisnis-konten-j9VAUlpx3l


SUMBER: 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel