Terbuat Dari Apakah Hatimu? Difitnah Di Kasus Siskaeee, Umat Kristen Santuy

Satu orang oknum wanita bernama Siskaeee tertangkap, kadrun ramai-ramai membahas soal agama oknum tersebut sambil melakukan fitnah terhadap agama lain. Giliran bersamaan terjadi pemerkosaan terhadap santriwati oleh oknum guru ngaji, kadrun tidak membahas apa agamanya.

Kadrun seolah tutup mata, kalau di agama apapun (termasuk agamanya) selalu ada oknum. Kenapa harus heboh agama Siskaeee, seolah muslim tidak mungkin melakukan hal senonoh? padahal di saat yang sama oknum guru ngaji melakukan yang sama (bahkan lebih) bejat.
Jika melihat pemutar balikan fakta yang dilakukan kadrun, benar-benar sangat keji. Orang bodoh bisa langsung terprovokasi. Silakan perhatikan kalimat kadrun berikut :
 
Karena ada bukti bahwa selama ini si Fransisca pake kalung salib. Jilbab yg difitnah"

Sungguh licik dan keji, logika dibolak balik dengan mengabaikan fakta. Faktanya dari pengakuan lisan, keterangan polisi dan data KTP Siskaeee beragama muslim.

Logika yang benar dan sesuai fakta bisa didapat dengan membalikan kalimat kadrun di atas. Sehingga menjadi seperti ini :

"Karena ada bukti bahwa selama ini si Fransisca pake Jilbab. kalung salib yg difitnah"

Jadi sebenarnya kalau mau bicara soal direndahkan, justru simbol agama Kristen yang direndahkan oleh Siskaeee. Umat Kristen sebenarnya layak marah, tapi umat Kristen memilih bersabar. Bersabar padahal layak untuk marah, ini yang dinamakan pengendalian diri.

Umat Kristen juga paham, bahwa simbol hanyalah simbol. Penggunaan simbol tidak akan membuat seseorang otomatis jadi suci atau sebaliknya. Penggunaan simbol saat seseorang berbuat jahat, tidak menjadikan itu menista agama yang simbolnya dipakai.

Tapi ini bukan berbicara hanya simbol, ini berbicara soal fitnah. Sudah simbolnya dipakai muslim untuk aksi tidak senonoh, umat Kristen difitnah bahwa apa yang dilakukan Siskaeee adalah cerminan penganut agama Kristen.

Sebenarnya penulis tidak ingin membahas masalah agama ini, tapi kebenaran harus diungkapkan walaupun pahit. Tidak ada ajaran agama yang menganjurkan pornoaksi, sikap kaum liberal di Amerika yang mayoritas Kristen jangan dijadikan generalisasi bahwa ajaran Kristen mengajarkan pornoaksi.

Sikap sebagian kaum liberal di negara mayoritas Kristen seperti Amerika yang menyetujui LGBT, jangan dijadikan generalisasi bahwa ajaran Kristen menganjurkan LGBT. Sedangkan di saat yang sama, para liberal ini membela muslim dengan teriak-teriak diversity, sama seperti mereka membela LGBT.

Setahu penulis umat Kristen mengasihi siapapun, dan merangkul siapapun, tapi bukan berarti menyetujui dosa yang diperbuat seseorang. Dena Rachman ketika memutuskan menjadi Kristen dan diterima bukan berarti umat Kristen setuju transgender.
 
Tidak ada beda dengan muslim moderat bukan? Mereka menjaga tetap aman Lucinta Luna, Milendaru dan Dorce, bukan berarti ajaran Islam setuju dengan transgender.

Sudahlah bangsa Indonesia, jangan jadikan agama untuk membenci. Ketika ada oknum yang berbuat salah, ramai-ramai menyangkal agamanya sambil fitnah agama lain. Tapi ketika ada yang berbuat baik, langsung diklaim itu karena ajaran agamanya.

Hentikanlah generalisasi terhadap agama lain, jika memang tidak ingin agama kita di generalisasi.

Baiklah jika ada umat agama apapun berbuat baik, jadikanlah hal tersebut sebagai motivasi untuk kita sama-sama berbuat baik, apapun agamanya.

Jika ada oknum umat agama manapun berbuat salah, kritisi perbuatan salahnya, bukan kritisi agamanya.

Dalam kasus ini, maka marilah kita semua belajar dari umat Kristen karena mereka sabar. Jika dibilang layak marah, maka sangat layak. Sudah dipakai simbolnya untuk aksi tidak senonoh, difitnah pula. Tapi umat Kristen lebih memilih diam, sesekali tertawa dan memuji Tuhannya.

Sedangkan mari kita jauhi sikap-sikap seperti kadrun, yang sedikit-sedikit dibahas agamanya apa. Ketika baik diklaim karena ajaran agama yang sempurna, tapi ketika buruk ramai-ramai denial, bahkan memfitnah ajaran agama lain dihalalkan.

Marah dan kesal ketika agama kita dilecehkan itu manusiawi, tapi bagaimana mengendalikan amarah dan emosi itulah kesabaran sejati.

Sebagai penutup, penulis kutipkan kata-kata seorang atheis. Sebagai bukti bahwa penulis mengasihi tidak membedakan orang dari statusnya, tapi dari sikapnya.

"With or without RELIGION, good people can behave well, and bad people can do evil. But for good people to do evil - that takes Religion " (Steven Weinberg)

Tidak apa-apa kalau mau anggap penulis atheis, yang penting tidak pernah jahat sama orang. Begitulah Kura-Kura.

Sumber :

https://regional.kompas.com/read/2021/12/08/141738678/guru-pesantren-di-bandung-perkosa-12-santriwati-8-sudah-melahirkan-dan-2
Artikel yang berhubungan :

https://seword.com/umum/epic-fail-viral-siskaeee-bukan-muslim-setelah-SNeTkL2JLH

Sumber: https://seword.com/umum/terbuat-dari-apakah-hatimu-difitnah-di-kasus-RvmqQIplK6

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel