Sebut Dudung Jendral Baliho dan Sembah Pohon, TNI Harus Sobek-sobek Bahar!

Saya kira Bahar sudah kelewatan. Bahar Smith ini menjadi sosok yang kurang ajar dan habis keluar dari penjara, dia kira santri-santrinya akan membela dia. Orang seperti Bahar ini seperti katak dalam tempurung. Merasa tempurungnya menjadi pertahanan terkuat.

Tapi setelah diperhadapkan dengan KSAD Jenderal Dudung dan pasukannya, tempurung itu seperti kertas dibelah 7 bidang vertical-nya. Tempurung itu nggak ada artinya. Tapi kenapa setelah hampir seminggu Bahar koar-koar dan ngebacot soal Jenderal Dudung, beliau masih diam?

Kalau orang diam ini artinya lagi memantau keadaan. Jenderal Dudung ini secara de facto dan de jure memiliki kekuasaan dan kekuatan yang jauh lebih tinggi dari Bahar yang cuman modal dengkul. Sumpah, gak bohong. Modal dengkul. Bahkan kalau bicara, nggak lewat otak dulu, sepertinya.

Bahar Smith ini merasa dirinya kayak Ahok ketika keluar dari penjara makin bersinar apalagi santri-santri tololnya mencium dan menjilat-jilat kakinya. Nggak tahu apakah jempolnya dihisap atau tidak seperti dot. Yang pasti, Bahar ini merasa memiliki kekuatan yang besar. Santrinya akan pasang badan.

Mungkin selama di penjara, para polisi memang melakukan treatment kepada Bahar secara spesial, sehingga dia merasa jadi kayak anak raja. Apalagi dia bawa-bawa ras, bahwa dia ini adalah keturunan. Padahal rambutnya saja dicat, biar kelihatan kayak orang keturunan, tapi celananya basah kalau ketemu Jokowi.

Saya percaya Dudung bukan diam sekadar diam. Jenderal yang menyobek-nyobek Baliho Rizieq, junjungannya si Bahar ini, menjadi teladan bagi seluruh rakyat di Indonesia. TNI bersama rakyat dan TNI semakin kuat jika didukung rakyat Indonesia. TNI ini adalah garda terdepan.

Jenderal Dudung ditantang oleh Bahar Smith, dan Bahar Smith mungkin merasa dibela oleh kepolisian yang memenjarakan doi. Si manusia dungu bernama Bahar ini, merasa di atas angin, mungkin karena treatment yang saya kira terlalu berlebihan. Bahkan dia mengaku bahwa di penjara, polisi sungkan.

Saat di penjara, dan saat dia mau diborgol, Bahar sesumbar bahwa polisi melakukan borgol di tangan Bahar, sambil minta maaf lantaran takut kualat. Dan sampai sekarang pihak kepolisian tidak membantahnya. Maka kemungkinan Bahar sekarang merasa diri di atas angin.
 
Tapi saya yakin, bahwa perlakuan berlebihan polisi tersebut jika benar, merupakan sebuah umpan bagi Jenderal Dudung untuk menyeret Bahar Smith yang menghina TNI yang menjadi garda terdepan pelindung NKRI. Kalau TNI dihina, maka Bahar siap harus dihabiskan.

Manusia ini dipenjara karena menganiaya anak bocah dengan dengkulnya. Padahal kasus-kasus yang ia pernah lakukan sudah sangat banyak. Dia ini kacungnya Cendana ternyata. Pernah berfoto bersama bos Cendana, putera mahkota si mantan terdakwa pembunuh, bernama Bang Tom-tom.

Bahar Smith memiliki pergaulan yang sudah jelas, dengan orang-orang sayap anti NKRI dan anti Joko Widodo. Dari sini, kita harus mendukung Jenderal Dudung untuk menyatroni rumahnya, kalau perlu nggak usah robek-robek balihonya. Selain robek-robek pesantren habib, robek saja mulutnya si Bahar.

Saya mendukung Jenderal Dudung datang ke rumah Bahar, kita lihat siapa yang terkencing-kencing di celana. Saya yakin, Bahar pasti akan ketakutan dan berubah menjadi pengecut. Karena Bahar ini hanya jago kandang. Kayak Prabowo. Di kantor Gerindra dia menang, tapi di Indonesia dia jadi pecundang.

Bahar dan Rizieq ini sepertinya harus diekskomunikasikan ke pulau terpencil. Bikin saja negara di sana. Lumayan anggotanya ikan, hiu dan bintang laut. Bahar sebut Jenderal Dudung sebagai jenderal Baliho, adalah sebuah pelecehan.

"Sudah keterlaluan, dia dengan rasa tidak ada hormat menyebut jenderal baliho. Kemudian dia mengatakan, ‘kalau tidak ada orang arab ke Indonesia, mungkin Dudung masih menyembah pohon’,” kata Rudi di akun Anak Bangsa pada Senin, (13/12/2021).

Rudi S Kamri mengatakan hal ini, dan saya sangat setuju. Bahar Smith harus ditangkap hidup atau alive oleh perwira dan tentara Jenderal Dudung. Nggak perlu sampai terjunkan tim serbu. Mungkin Jenderal Dudung bisa kirimkan tukang bakso ke rumah Bahar, lalu Bahar disobek-sobek. Asik tuh.

Begitulah asik-asik.

Sumber: https://seword.com/politik/disebut-dudung-jendral-baliho-dan-sembah-pohon-ObyAWct1zn

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel