Salutt Buat Arek Suroboyo Yang Lantang Menolak Gerakan 212, Kadrun jangan Harap Bisa Datang Kesini

Siapa yang mau mendukung kelompok 212 kecuali orang-orang yang sudah dicuci otaknya, orang-orang yang mau-maunya dibohongi pakai agama, dan politisi yang memancing di air keruh?

Kelompok ini adalah aib sekaligus parasit di negara ini. Mereka membawa kerepotan dan bikin kekesalan bagi banyak orang, tapi mereka dengan muka temboknya mengatakan seolah mereka ini paling benar dan paling diberkahi Tuhan. Jadi dengan logika kacau balau ini, mereka menuduh siapa pun yang menolak mereka adalah penista agama dan komunis.

Mereka ini, kalau diperkenalkan kepada dunia, maka satu Indonesia bakal malu. Negara yang kaya akan budaya dan suku bangsa, berusaha diacak-acak oleh kelompok ini.

Siapa pun pasti sudah gerah dengan kelakuan mereka yang berbuat seenaknya. Mereka kalau dilarang atau dihalangi, maka akan mengucapkan sumpah serapah. Ancaman neraka bakal bertubi-tubi bagai berondongan peluru. Kalau sudah setengah waras, maka mereka bakal teriak dengan suara melengking seperti orang kesurupan. Wajah kemerahan, mata melotot, urat mencuat, dan untunglah tidak berubah jadi Hulk.

Makanya, harus ada perlawanan kepada mereka. Selama ini kelakuan mereka hanya berhadapan dengan aparat. Itu tidak cukup karena mereka tidak ada kapoknya. Aparat saja tidak dihormati, tapi dipandang sebelah mata. Bahkan, presiden saja tidak pernah ada di otak mereka. Di otak mereka hanya ada imam jumbo sang pengecut berlagak jadi singa.

Beberapa hari lalu, puluhan orang yang menamakan diri sebagai 'Arek Suroboyo' melakukan aksi menolak Gerakan 212 di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Aksi ini diikuti 20 perwakilan elemen dari organisasi masyarakat se-Surabaya. Mereka membawa sejumlah banner bertuliskan penolakan Gerakan 212, seperti "Arek Suroboyo Wani Tolak Gerakan 212", "Arek Suroboyo Wani Jogo, Wani Bersama Demi NKRI".

"Ini aksi atas nama arek Suroboyo menolak Gerakan 212, jadi bukan hanya reuninya saja yang kita tolak. Tapi semua gerakan yang berakar dari radikalisme dan intoleran kita tolak. Salah satunya gerakan 212," kata koordinator aksi Diana Rosiana.
 
Koordinator Lapangan, Slamet mengatakan arek Suroboyo menolak Gerakan yang 'mengotori' Kemerdekaan RI.

"Ini ada 20 elemen, kami semua sepakat menolak Gerakan 212. Jadi negara ini sudah merdeka, jangan dikotori dengan kaum-kaum yang tidak bertanggung jawab terhadap Indonesia. Mau diapakan negara Indonesia ini, mau diganti Merah Putih dengan khilafah? Jangan!" kata dia.

"Kita masih hidup, kita Indonesia, kita NKRI dan kita Suroboyo harus berani melawan. Makanya kita menolak Gerakan 212 bukan karena apa-apa. Apa sih yang ditujukan 212 kok setiap tahun diadakan reuni? Memang ini negara apa? Kita punya 17 Agustus yang harus diperingati dengan negara kita. Kita bangsa Indonesia dan kita para aktivis tidak akan rela," katanya.

Memang peserta aksi tidak banyak, jangan bandingkan dengan peserta reuni sebelah yang kebanyakan pengangguran yang berharap dapat nasi bungkus gratis. Tapi ini adalah suara penolakan yang pastinya didukung oleh silent majority.

Mayoritas harus melakukan perlawanan. Tentunya bukan melalui aksi demo tandingan, tapi dengan penolakan secara nyata. Misalnya mendukung kepolisian dalam menghadapi gerombolan ini. Atau bisa juga masif menolak tindakan mereka yang mengganggu orang lain atas nama aksi bela entah siapa. Atau bisa juga lewat gerakan masif di media sosial menolak kelompok ini.

Maunya sih mereka ini langsung diusir aja dari negara ini karena terlalu kurang ajar. Maunya sih mereka ini ditabok dan ditempeleng saking kesalnya melihat tingkah laku mereka.

Harusnya gerakan ini diperluas hingga menggurita di seluruh pelosok Indonesia. Ini adalah soal menciptakan dampak psikologis. Kelompok 212 ini pasti akan menciut dan gentar jika mereka sadar silent majority sudah bersuara keras. Mereka ini sejatinya minoritas tapi kurang ajarnya keterlaluan. Tak ada otak memang. Jumlah seupil tapi berlagak mau menguasai negara ini. Apakah kita rela negara ini diacak-acak oleh gerombolan seperti mereka?

Bayangkan kalau mayoritas ratusan juta serentak menggelorakan seruan sikat kelompok 212. Bukan hanya bikin mereka gentar, tapi juga menyadarkan banyak orang bahwa tak ada tempat bagi sampah perusak NKRI di sini.

Bagaimana menurut Anda?

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5836937/massa-arek-suroboyo-demo-tolak-gerakan-212

Disalin dari sumber: https://seword.com/politik/salut-buat-arek-suroboyo-yang-lantang-menolak-klitwbPC9c

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel