(JNE Berulah Lagi) Buka Lowongan Hanya Untuk Agama Islam
Selasa, 07 Desember 2021
Edit
Tidak ada yang salah jika memilih karyawan dari golongan dan agama tertentu. Tapi baiknya hal tersebut tidak perlu disebar ke publik, cukup lakukan seleksi di bagian HRD. Jika disebar ke publik, maka kesan yang didapat adalah perusahaan anda melakukan diskriminasi berdasarkan agama.
Tapi tidak demikian dengan JNE. Perusahaan yang sempat heboh karena mengundang Haikal Hassan sebagai pembicara dalam pengajian rutin, kini berulah lagi. JNE Sub Agen Tamiang menyebarkan flyer lowongan kerja khusus agama tertentu saja.
Sebelum membahas hal tersebut, maka kita akan kilas balik kejadian tahun lalu dimana banyak seruan boikot JNE. Saat ini JNE dianggap merangkul kelompok radikal, dan bos JNE turun tangan langsung memberikan klarifikasi. Mari kita bahas langsung ke intinya saja ya, jumlah klarifikasinya ada 3 :
JNE mempunyai nilai-nilai spiritual seperti kebiasaan Memberi, Menyantuni dan Menyayangi kepada anak yatim, fakir miskin, tuna netra, janda tidak mampu dan kaum dhuafa lainnya.
Komentar penulis : to be fair, maka JNE seharusnya membuka lembaga mana saja yang jadi perantara dalam melakukan amal. Tentu saja banyak amal, tidak menaikan kualitas JNE sebagai jasa ekspedisi, karena keduanya tidak ada hubungan.
JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral merangkul semua golongan dan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik.
Komentar penulis : merangkul penganut radikalisme sama dengan membuang golongan lain, karena penganut radikalisme sangat anti yang di luar golongan mereka. Bahkan sesama muslim kalau bukan golongannya akan dikafirkan.
Video-video yang kami post di social media kami dalam ucapan selamat ulang tahun yang ke 30. JNE menerima ucapan selamat ulang tahun dari pihak manapun dan merupakan sepenuhnya ucapan dari tokoh publik kepada perusahaan kami.
Komentar penulis : JNE bisa memilih tokoh yang netral untuk dipublikasikan kepada publik, saat itu JNE malah lebih menonjolkan ucapan selamat dari Haikal Hassan yang terkenal dekat dengan kelompok radikal.
Pada saat itu penulis masih memaklumi JNE, kalau yang mereka lakukan hanya sebatas blunder. Adapun yang melakukan boikot saat itu banyak juga pelanggan yang kecewa dan memanfaatkan momen blunder tersebut.
Tapi sekarang JNE berulah lagi haruskah penulis maklum? Ya jelas penulis sih bukan orang yang cepat marah, tapi apa yang dilakukan JNE kali ini jelas membuka kemunafikan mereka saat kasus tahun lalu.
Tahun lalu JNE beralasan kalau mereka merangkul semua golongan. Maka dengan membuka lowongan untuk agama tertentu, klaim JNE kalau mereka merangkul semua golongan terbantahkan oleh sikap mereka sendiri saat ini.
Berbagai ungkapan kekecewaan dan tudingan melakukan diskriminasi dan menganut radikalisme yang diarahkan kepada pengelola jasa pengiriman dan logistik itu dituangkan dalam postingan di media sosial.
Entah JNE akan beralasan apalagi. Karena flyer lowongan yang beredar tersebut sudah mengindikasikan bahwa mereka berbuat diskriminasi. Dan diskriminasi adalah sikap yang identik dengan kaum radikal. Jadi tuduhan menganut radikalisme yang coba dibantah JNE tahun lalu, sekarang malah semakin menguat.
Penulis sih tidak akan mencak-mencak, cukup tahu saja kalau JNE ternyata benar-benar terlibat dengan radikalisme. Sudah dua kali JNE ketahuan menyembunyikan keterikatannya dengan barisan radikal. Mari kita tunggu apa alasan JNE kali ini.
Sikap JNE ini sampai membuat Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian Kabupaten Barito Timur, Darius Adrian mengungkapkan kekecewaan. Salut ada pejabat yang masih perhatian dan konsen akan masalah diskriminasi dan radikalisme. Berikut pendapat beliau terkait kejadian tersebut :
"Betul bahwa masalah penerimaan karyawan adalah hak perusahaan seperti yang dikatakan pemilik perusahaan, namun perusahaan harus lebih peka agar tidak menciptakan kegaduhan antaragama di Barito Timur," tutur Darius
"Kami mengingatkan agar perusahaan yang berinvestasi di Barito Timur tetap memperhatikan norma yang berlaku di masyarakat, terutama menjaga toleransi antar umat beragama sehingga tidak membenturkan masyarakat," pesannya.
Penulis berharap tanggapan dari beliau bisa mendinginkan kejadian ini, dan menjadi pelajaran untuk JNE juga perusahaan lain. Tapi jika membaca komentar beliau di atas, tampaknya JNE berdalih kalau masalah lowongan tersebut adalah hak mereka.
Pada akhirnya penulis serahkan pada pembaca bagaimana menanggapi kejadian ini. Toh sekarang sudah banyak jasa ekspedisi yang tidak kalah dari JNE secara layanan. Begitulah Kura-Kura.
Sumber :
https://www.borneonews.co.id/berita/246750-kepala-dinas-tenaga-kerja-barito-timur-sesalkan-lowongan-kerja-jne-syaratkan-agama-tertentu
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5292175/boikotjne-trending-di-twitter-ini-3-jawaban-lengkap-jne
disalin dari : https://seword.com/umum/jne-berulah-lagi-buka-lowongan-hanya-untuk-agama-mutTHzrf5G
