Tak Bisa Ngelak, Anies Akhirnya Ngaku Juga Program Hunian DP Rp 0 Jauh Dari Target

Anies akhirnya mengakui sendiri kalau dirinya gagal dalam program rumah DP nol rupiah. Dia mengakui realisasi pembangunan hunian DP nol rupiah masih sedikit dibandingkan janji kampanyenya.

Dia menjelaskan, unit yang berhasil dibangun oleh BUMD DKI Jakarta Perumda Pembangunan Sarana Jaya hanya 780 unit saja. Jika dibandingkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 DKI Jakarta yang mana target pembangunan rumah DP nol rupiah sebanyak 232.214 unit, maka ini sangat jauh dari target. Keterlaluan malah.

Artinya selama empat tahun Anies yang kerjanya entah apa, maka targetnya baru tercapai 0,3 persen saja. Ini benar-benar gila sih. Ibarat kalian punya karyawan, kerja empat tahun, tapi target yang kalian berikan ke mereka baru tercapai 0,3 persen saja. Boleh dipecat gak karyawan begini? Pasti lah. Lebih baik diganti dengan yang lebih kompeten. Karyawan begini sama saja bikin perusahaan ketinggalan bahkan out of business (alias gulung karpet).
 
Anies secara tidak langsung mengakui kalau dia gagal, atau bohong. Itu adalah target yang dia janjikan sendiri, tapi dia juga yang tidak menepati. Luar biasa pemimpin yang satu ini. Yang bikin kesal adalah saat dia berdebat dengan Ahok terkait hunian buat warga. Bagi Ahok, rencana Anies ini tidak logis, tapi Anies tak tahu malu tetap ngotot dengan pendiriannya. Makanya, siapa pun pasti kesal dengan orang seperti Anies.

Wajar gak kalau Giring pernah mengatakan Anies pembohong?

Anies juga mengatakan pembiayaan rumah DP nol rupiah tetap diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah pra sejahtera. Aturan tersebut tertuang dalam Pergub Nomor 51 Tahun 2019 tentang Penugasan Kepala BUMD terkait penyediaan dan pembiayaan perolehan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pemprov DKI juga menyediakan pembiayaan pemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan skema pembiayaan perolehan rumah dan skema fasilitas pembiayaan penyediaan rumah.

Ini juga beda dengan kenyataan di lapangan.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengkritik nilai batas atas penghasilan penerima program rumah DP nol rupiah dari sebelumnya Rp 7 juta per bulan menjadi Rp 14,8 juta.

"Ini berarti bahwa Pemprov DKI Jakarta menyadari bahwa skema program DP Nol Rupiah kurang diminati warga, serta menunjukkan bahwa Pak Gubernur tidak memiliki keberpihakan kepada rakyat kelas bawah," kata dia.

Kalau saya lihat sampai sejauh ini, hunian rumah DP nol rupiah ini tak laku karena target pangsa pasar yang tidak sanggup saat berusaha lolos dari syarat yang diterapkan. Banyak dari mereka yang tak lolos syarat administrasi karena masalah penghasilan. Bayangkan saja deh, penghasilan Rp 7 juta per bulan, belum dikurangi biaya hidup dan tetek bengek lainnya, bisa sisa berapa uangnya? Apakah bisa nyicil? Wajar banyak yang gagal yang berujung rumahnya tak laku.

Dengan menaikkan batas atas penghasilan jadi Rp 14,8 juta, maka pangsa pasar menjadi lebih luas, tapi yang berpenghasilan rendah bakalan tersingkir karena kalah saing. Kalau kalian punya bank, lebih pilih yang penghasilan Rp 7 juta atau Rp 14 juta?

Jadi di mana keberpihakan kepada masyarakat rendah dan prasejahtera? Katanya yang terpenting adalah keberpihakan. Keberpihakan saat janji kampanye doang.

Sudah paham, kan, kenapa program Anies ini hanya manis di ucapan tapi pahit di kenyataan. Maaf saja, hanya orang bodoh yang percaya kalau Anies bisa menyediakan hunian terjangkau dengan strategi beginian. Tampaknya sebagian masyarakat lebih memilih jadi orang tak waras dengan memilih janji muluk. Mereka tetap tidak percaya dengan janji apa adanya dari gubernur sebelumnya karena pahit. Mereka lebih suka manis yang palsu.

Bahkan kalau Anies diberi kesempatan lima tahun lagi, hasilnya tetap sama saja. Tetap tidak akan capai target. Karena sejatinya program ini memang sulit dilaksanakan. Ahok sudah ingatkan berkali-kali. Hanya mudah dilaksanakan lewat mulut pengolah kata.

Tapi apa mau dikata, seperti yang saya katakan, sebagian masyarakat memilih jadi orang yang pikirannya tak waras. Pada akhirnya jadi korban, hanya dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

Bagaimana menurut Anda?

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/19/18431001/anies-sebut-rumah-dp-rp-0-baru-terbangun-780-unit-target-232214-unit?page=all#page2

https://seword.com/politik/tak-bisa-ngelak-anies-akhirnya-ngaku-juga-program-NxoXCx28zv?fbclid=IwAR2q7QcRMB3LEwS9OJpXYSSdMEw79_BS5way8b0SNj97s9eTA_Q_F-Hwzew

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel