Ngeri, melawan keras dan menabrak Brutal Mobil Lain, Seorang dokter terjaring Terorisme di Tembak Densus 88 di Sukoharjo

Solo - Seorang dokter di Sukoharjo tewas setelah ditembak tim Densus 88 Antiteror saat akan ditangkap. Dokter bernama Sunardi tersebut dinilai melakukan perlawanan bahkan sempat menabrakkan mobilnya pada petugas.
https://images.solopos.com/2022/03/mobil-sunardi.jpg

"Informasi yang kami terima, keluarga sudah mendapatkan keterangan dari Polres Sukoharjo bahwa dokter Sunardi tewas saat proses penangkapan oleh Densus 88. Informasinya korban melawan," ujar Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono, Kamis (10/3/2002).

ISAC adalah organisasi yang selama ini aktif melakukan advokasi kasus-kasus terkait penangkapan terduga teroris.

"Kami belum tahu detailnya. Namun informasinya, dokter Sunardi ditangkap saat dalam perjalanan dari Ponpes Ulul Albab Polokarto menuju kediaman di Bendosari. Penangkapan dilakukan di Jalan Bekonang-Sukoharjo," lanjutnya.

"Saat ini dua putra almarhum sedang persiapan menuju Semarang untuk mengambil jenazah ayahnya," ujar Endro.

Informasi yang diterima detikJateng dari berbagai sumber menyebutkan bahwa penangkapan dr Sunardi dilakukan di jalan. Saat petugas berusaha menghentikan mobil Strada yang dikendarai target penangkapan, justru dia menabrakkan mobilnya ke dua mobil petugas.

Salah seorang petugas kemudian naik di bak belakang double cabin yang dikendarai target penangkapan (dr Sunardi). Meskipun diperingatkan untuk berhenti, target tetap menjalankan mobilnya dan melaju kencang sehingga menabrak kendaraan yang melintas.

Melihat kondisi itulah petugas mengambil tindakan menembak tersangka dan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah. Tersangka kemudian dapat dilumpuhkan dan dievakuasi.

Dokter Sunardi sempat dibawa ke RS Bhayangkara Polresta Solo untuk penanganan medis namun jiwanya tak tertolong. Selanjutnya jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy juga telah membenarkan adanya penangkapan berujung tewasnya terduga teroris di Sukoharjo.

"Membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di sekitar Bendosari, Kabupaten Sukoharjo yang dilaksanakan oleh tim Densus 88 pada hari Rabu, 9 Maret 2022 sekira jam 21 WIB," ujar Iqbal.

"Adapun terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia. Saat ini jenazah sudah dibawa tim forensik ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan autopsi," lanjutnya.

Baca artikel detikjateng, "Dokter Sunardi Tewas Ditembak Saat Ditangkap Densus di Sukoharjo" selengkapnya https://www.detik.com/jateng/berita/d-5976731/dokter-sunardi-tewas-ditembak-saat-ditangkap-densus-di-sukoharjo.

Dokter di Sukoharjo Tewas Ditembak Densus, Polisi: Dia Penasihat Amir JI


Solo - Seorang dokter di Sukoharjo tewas setelah ditembak oleh Densus 88/Antiteror saat disergap di jalan. Dokter tersebut disebut polisi sebagai penasihat Amir Jemaah Islamiyah (JI).
Dokter Sunardi disergap anggota Densus saat perjalanan pulang dari praktik di klinik Ponpes Ulul Albab Polokarto, hendak pulang ke rumahnya di Keluharan Gayam, Sukoharjo, pada Rabu (9/3) sekitar pukul 21.15 WIB.

Namun menurut polisi, Sunardi melakukan perlawanan dengan menabrakkan mobilnya ke mobil petugas. Bahkan kemudian ketika diminta berhenti, dia malah mengendarai mobilnya secara zigzag hingga mengenai kendaraan yang melintas di jalan raya Bekonang-Sukoharjo. Bahkan mobil yang dikendarai dr Sunardi baru berhenti setelah menabrak rumah warga.

"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat jumpa pers virtual, seperti dikutip dari detikNews, Kamis (10/3/2022).

Setelah tertembak selanjutnya Sunardi dibawa petugas ke RS Bhayangkara Polresta Solo, namun jiwanya tak tertolong. Selanjutnya jenazah Sunardi dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diautopsi.

Polisi menyebut dokter kelahiran 10 Mei 1968 tersebut terlibat dalam jaringan terorisme di tanah air. Dia disebut pernah menjabat sebagai amir khidmat dengan jabatannya adalah deputi dakwah dan informasi.

"Yang bersangkutan sebagai penasihat Amir JI (Jemaah Islamiyah)," ujar Ahmad Ramadhan.

Petang ini jenazah dokter Sunardi sudah diambil oleh pihak keluarga dan telah tiba di rumah duka di Darmosari RT 1 RW 7 Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo Kota.

Jenazah kemudian disalatkan di dalam rumah. Rencananya, jenazah akan dimakamkan selepas isya nanti.

"Dimakamkan di permakamam muslim Polokarto nanti ba'da isya," kata Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono mewakili keluarga di rumah duka.
Dokter Sunardi yang tewas ditembak Densus di Sukoharjo. (Foto: Istimewa)

Pihak keluarga menyayangkan tindakan Densus 88 Antiteror yang menewaskan dokter Sunardi. Keluarga meyakini dokter Sunardi tidak terlibat kasus terorisme.

"Sekali lagi pesan dari keluarga, keluarga sedikit pun tidak meyakini kalau Pak Sunardi itu terlibat kasus terorisme," kata Endro Sudarsono.

Terkait langkah hukum, ISAC masih akan berkoordinasi dengan keluarga dokter Sunardi dalam waktu dekat.

"Untuk langkah hukum, ini sudah ada yang mendekati kami, cuma belum kami sampaikan kepada pihak keluarga. Karena tidak etis kalau saat ini langsung berbicara masalah hukum," kata dia.

Baca artikel detikjateng, "Dokter di Sukoharjo Tewas Ditembak Densus, Polisi: Dia Penasihat Amir JI" selengkapnya https://www.detik.com/jateng/berita/d-5977459/dokter-di-sukoharjo-tewas-ditembak-densus-polisi-dia-penasihat-amir-ji.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel