Tagar Boikot JNE Kembali Berkibar dan Bertebar, Ada Apa?

Jakarta, NAWACITAPOST.COM – Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE didirikan oleh Djohari Zein pada 26 Nopember 1990. Perusahaan ini bergerak pada jasa pengiriman dan pengantaran barang ke konsumen manapun. Artinya tak mengenal pembeda, semuanya diberlakukan sama.

Namun ada peristiwa yang mengusik konsumen ketika dalam Hari Ulang Tahu (HUT) ke-30 JNE akhir tahun 2020, memberi panggung utama buat Haikal Hassan. Unggahan divideo JNE jelas sekali menyiarkan hal tersebut.
Tagar Boikot JNE Kembali Berkibar dan Bertebar, Ada Apa
Seperti diungkapkan penggiat media sosial, Eko Kuntadhi lewat cuitannya di Twitter, Jumat 11 Desember 2020. Eko Kuntadhi membagikan foto tangkapan layar JNE_ID yang memperlihatkan ucapan selamat dari Haikal Hassan. “Alhamdulillah di Jumat berkah hari ini JNE mendapat ucapan dari Ustadz Haikal Hassan. Terima kasih atas doa-doa penyemangatnya Ustadz,” demikian tertulis di postingan JNE_ID yang dibagikan ulang Eko Kuntadhi tersebut. Ini ulah pertama.

Kini ulah kedua kembali dilakukan JNE.  Walaupun itu dilakukan melalui mitranya CV Bangun Banua Lestari. Seperti diberitakan binis.com dengan judul  Tagar Boikot JNE, Mitra Minta Maaf Soal Lowongan Kerja Diskriminatif, Selasa (7/12/2021). Ulahnya boleh dibilang tragis, yaitu membuat lowongan kerja dengan persyaratan diwajibkan beragama Islam untuk JNE wilayah Kalimantan Tengah. Sontak, persyaratan tersebut langsung menuai pro dan kontra dari warganet.

Karena ada tuaian hujatan dari netizen. CV Bangun Banua Lesatari yang bermitra dengan JNE melakukan permohonan maaf. Dalam salinan surat yang beredar di media sosial, Selasa (7/12/2021), Alifia Shafira, pihak yang bertanggung jawab atas pemberitahuan lowongan kerja tersebut menegaskan bahwa segala hal yang berkaitan dengan proses perekrutan tidak ada sangkut pautnya dengan JNE. “Sehubungan dengan tindak kesalahan yang saya lakukan atas pemberitahuan lowongan kerja, yakni menyatakan unsur agama pada kriteria karyawan yang kami perlukan,” tulisnya.

Walaupun permintaan maaf sudah dilakukan, tetapi Tagar Boikot JNE sudah menembus lebih dari 2.400 twit dan menjadi trending topic di Twitter.

Yang jelas dan pasti JNE sudah dua kali melakukan hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Akhir Tahun 2020 dengan memberikan panggung utama ke Haikal Hassan dan Abdul Somad setelahnya.
 
Seperti diketahui Haikal Hassan dan Abdul Somad adalah pendukung utama FPI yang telah dibubarkan pemerintah. Karena eks FPI ini cenderung berbuat anarkis atau kekerasan dalam setiap aksinya. Kedua orang ini juga selalu menghina pemerintah tanpa memakai data yang jelas. Atau bisa juga dikatakan kerap mengumbar hoaks menyampaikan informasinya yang dibalut ceramah.

Kembali ke mitra JNE, tentang persyaratan lowongan kerja di JNE, yang hanya boleh dilamar oleh satu agama saja. Telah mencederai kebhinekaan sesama anak bangsa. Atau jangan-jangan JNE telah disusupi mungkin oleh paham-pham intoleransi yang berujung radikalisme. Hanya waktu yang mungkin bisa menjawabnya.

sumber: https://www.pranusa.id/kabarnusa/ganjar-pranowo-dan-airlangga-2-sosok-penerus-jokowi-versi-ramalan-jayabaya/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel