Sibuk Haramkan Ucapan Selamat Natal, MUI Bungkam Soal Ulama Cabuli Santri
Senin, 13 Desember 2021
Edit
MUI memang tukang stempel cap halal atau haramnya sesuatu. Kita melihat kalau mau ngecap sih ya ngecap aja. Tapi kalau haramkan sebuah ucapan toleransi selamat Natal alias Felix Navidad, bukan Felix Siauw, ya ini namanya sudah cenderung provokasi. Sebenarnya kalau gak mau ucapkan ya terserah.
Orang-orang Kristen juga santai tidak diucapkan selamat natal oleh orang-orang lain, bahkan sahabat dekat yang berbeda iman. Tapi kalau sampai mengatakan bahwa hal tersebut haram diucapkan, ya ini namanya konyol. Daripada cap halal atau haram sebuah lisan, kenapa gak cap haram sebuah tindakan?
Tindakan seorang ustad cabul yang memperkosa belasan santriwati sampai punya anak dan anak-anaknya dijadikan kuli bangunan dan tukang minta-minta, kemudian dana pendidikan digelapkan dan ditilep, ya harusnya itu yang diharamkan.
Saya bingung sama apa yang terjadi di negara ini. Setelah Prabowo kalah, masih ada saja orang-orang pendukung Anies Baswedan yang terus membakar semak ingin memporak-porandakan bangsa ini. Negara ini adalah negara yang dibentuk dari variasi keberagaman.
Keberagaman di negara ini bukan hanya suku, namun ada ras, bahasa, nenek moyang sampai dengan agama. Salah satu hal yang paling merusak adalah keberagaman agama yang digoncang-goncang. Digocoh dengan berbagai teori dungu dan stempel-stempel yang berbasiskan sebuah pandangan sempit.
Kita melihat betapa sempitnya statement MUI Sumatera Utara yang dengan sengaja ingin membuat kegaduhan di dalam negara ini. Padahal harusnya mereka tahu diri, kalau eks ketua MUI nasional-nya, dijadikan wakil presiden dari negara ini, bukan dari Umat Islam di Indonesia saja.
Wapres Ma’ruf Amin ini adalah wakil presidennya orang-orang Kristen juga di Indonesia. Ma’ruf Amin yang adalah wapres Indonesia, tidak segan-segan mengucapkan selamat natal kepada orang Kristen di Indonesia loh… Hehehe. Ma’ruf Amin sebagai ulama yang dijadikan pemimpin di bangsa ini, sadar.
Lah sekarang kenapa MUI Sumut menjadi corong provokasi pengganti Rizieq dan Abdul Somad, mengatakan bahwa di salib ada jin kafir dan nanya Yesus itu orang tuanya siapa? Felix Siauw saja sudah diam bungkam, kenapa MUI Sumut malah jadi berisik?
Saya kira, negara ini tidak butuh LSM-LSM semacam ini. Sebagai orang Kristen, saya dan banyak teman-teman seiman lainnya juga nggak masalah kalau kalian tidak ucapkan selamat natal. Tapi kalau mengharamkan ucapan ini, saya kira ini sudah jadi upaya dugaan disintegrasi bangsa.
Bangsa ini harusnya diisi oleh orang-orang yang memahami seluk beluk kebangsaan, bahwa ibunda dari Soekarno ini adalah orang Bali yang beragama Hindu. Dia mendirikan Indonesia loh. Tahu gak Indonesia akar katanya dari mana? Dari Yunani (Indus) dan India loh (Nesos). Dan mereka bukan negara Islam.
Seharusnya MUI Sumut ini ditegur oleh Anwar Abbas, sudah memberikan statement yang terkesan ingin membuat rakyat lupa bahwa mereka tinggal di negara yang berasal dari bahasa Yunani dengan kepercayaan dewa-dewa Grika dan juga India yang mayoritas Hindu.
Belajarlah dari orang-orang Bali, MUI jangan sempit. Harusnya si Anwar Abbas menyuarakan seruan yang menyejukkan, jangan malah coba debat sama Jokowi, lalu berakhir di bawah kaki Jokowi. Hahaha. MUI Sumut ini nggak jelas, padahal kita tahu di Sumatera Utara, adalah bagian dari Indonesia.
Jangan sampai MUI Sumut ini memberikan stempel yang dianggap benar. Padahal salah total. Coba MUI Sumut tanya sama Anies Baswedan, kalau mau jawab, sekalian jawabnya yang bego aja. Ditanya Deddy Corbuzier boleh ucapkan salamat natal atau nggak, dia malah jawab hal-hal yang sampah.
Mending kayak Anies yang jawabnya muter-muter, seengganya nggak langsung kelihatan radikal gitu, meski dia itu radikal banget. Lagipula, daripada urusin ucapan yang sifatnya keluar ke orang-orang Kristen, kenapa MUI Sumut nggak haramkan tindakan cabul ustad ke santriwati.
Kebanyakan urusin luar, dalemannya malah busuk. Padahal fix banget santriwati ini berpakaian pasti pakaian santun, bukan santai kayak di pantai. Tapi masih saja. Jadi jangan salahkan bunda berpakaian seksi, tapi salahkan otakmu yang somplak.
Daripada sibuk haramkan ucapan natal ke Kristen, mendingan MUI Sumut sibuk haramkan tindakan cabul ustad ke santriwatinya, anak-anak yang lahir di luar nikah pun dijadikan pekerja, kuli dan tukang minta-minta untuk sumbangan dana, yang sebenarnya dananya digelapkan. Sebelum urusin ucapan, lurusin dulu cara pandangmu.
Begitulah lurus-lurus.
Disalin dari sumber: https://seword.com/umum/sibuk-haramkan-ucapan-selamat-natal-mui-bungkam-EJG5fCwcDk
