LBH Jakarta Sebut Warga Malah Disuruh Sewa di Tempat Yang Dibangun Anies
Rabu, 20 Oktober 2021
Edit
ebelumnya saya telah menulis artikel terkiat LBH Jakarta memberikan rapor merah kepada Anies dalam empat tahun memimpin ibu kota. Dalam rapor itu, setidaknya ada 10 permasalahan Jakarta yang mereka disampaikan.
Para perwakilan LBH Jakarta bersama sejumlah warga datang ke kantor Anies di Balai Kota, tapi mereka hanya diterima oleh Asisten Pemerintah Sekretariat Pemprov DKI. Mungkin Anies kabur karena takut ditanyai. Interpelasi aja dihindari, apalagi yang hanya begini. Kaburrrrr.
Pengacara publik LBH Jakarta, Charlie Albajili mengatakan, rapor itu dibuat berdasarkan permasalahan yang dialami warga Jakarta hingga saat ini. Ada juga advokasi masyarakat yang dilakukan LBH mengenai kebijakan Pemprov DKI.
LBH Jakarta menyoroti 10 permasalahan di DKI Jakarta. Permasalahan yang diangkat adalah buruknya kualitas udara di Jakarta, sulitnya akses air bersih akibat swastanisasi, penanganan banjir, penataan kampung kota yang belum partisipatif, ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses terhadap bantuan hukum, sulitnya warga memiliki tempat tinggal di Jakarta, penanganan pandemi yang dinilai masih setengah hati, penggusuran paksa, dan reklamasi yang masih berlanjut.
Terakhir adalah belum adanya intervensi yang signifikan dari Pemprov DKI Jakarta terkait permasalah yang menimpa masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.
Ada satu permasalaha yang menarik yaitu soal penggusuran karena ini melibatkan pemikiran logis Ahok dan janji muluk dari Anies.
Sekarang makin terbukti bahwa Anies memang menggunakan kata-kata untuk membuai warga.
LBH mengungkapkan kampung-kampung yang digusur oleh Ahok tidak dibangun kembali oleh Anies. Pasalnya, warga malah disuruh sewa untuk bisa tinggal di sana.
Pengacara Publik LBH Jakarta Yenny Silvia Sirait mencontohkan pembangunan Kampung Akuarium dan Tanah Merah. Dulu digusur oleh Ahok, tapi kemudian dua kawasan ini dibangun kembali oleh Anies.
"Gubernur mengatakan, itu kampung yang digusur di era Ahok itu sedang dibangun kembali, pada praktiknya tidak begitu, betul memang dibangun kembali tapi dijadikan rusunawa, warga disuruh sewa," kata Yenny.
Ternyata warga diminta menyewa rusunawa selama lima tahun di lokasi tersebut, dan rupanya warga tidak bisa mendapatkan hak kepemilikan. Karena itulah Anies dinilai tidak memenuhi janji kampanye membangun kembali pemukiman untuk warga.
"Itu bukan dikembalikan kampungnya seperti yang digadang-gadang, tempat mereka digusur itu cuma dibangunkan kembali Rusun untuk kemudian disewakan warga. Apa bedanya, mereka kemudian digusur dan dipindahkan ke rusunawa. Bedanya kalau lokasinya dulu waktu mereka digusur di tempat yang jauh," katanya.
Yenny mengaku sudah pernah memberikan pendapat legalnya kepada Pemprov DKI mengenai pemberian hak milik kepada warga Kampung yang digusur itu dengan mekanisme hibah. Tapi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta masih belum juga mau melakukannya. "Saya enggak tahu apakah DPRKP tidak menggali aturan-aturan yang baru atau memang dengan sengaja tidak memresentasikan itu kepada warga," katanya.
Hmmmm, prihatin tapi salah sendiri siapa suruh terlalu mudah diperdayai oleh janji semanis gula seindah surga. Ujung-ujungnya, apa yang dilakukan Anies tidak jauh beda dengan apa yang sudah dilakukan Ahok dulu. Bedanya, Anies pintar mengolah kata dan mengemas isi yang sama dengan bungkus berbeda. Sehingga warga melihat Anies ini beda dengan Ahok, padahal sama saja. Malah kelihatan jelas munafiknya.
Kadang kasihan dengan warga, tapi kadang heran juga, mau-maunya mereka termakan janji manis dengan mudahnya. Mungkin ini adalah cara mereka diberikan teguran bahkan tamparan keras supaya sadar dengan kebodohannya. Itu pun kalau sadar.
Kalau ada yang menyesal dan merasa tertipu, it's too late. Kalau masih tidak sadar, biarlah. Memang mereka ini takdirnya dimanfaatkan untuk kepentingan politis. Yang rugi juga mereka sendiri.
Mereka kadang tak sadar, satu pilihan fatal, kadang bukan hanya menderita lima tahun. Kadang harus menjalani ini seumur hidup. Diberi hal yang bombastis langsung percaya begitu saja. Otak langsung menciut tak mampu berpikir jernih. Kalau gubernur dulu, mereka pasti difasilitasi dengan baik. Tapi karena mau nyaman, malah memilih yang salah.
Apa yang disampaikan LBH Jakarta ini hanyalah sebagian dari permasalahan besar yang diakibatkan oleh Anies.
Bagaimana menurut Anda?
https://www.suara.com/news/2021/10/18/193805/kampung-yang-digusur-ahok-tidak-dibangun-kembali-oleh-anies-lbh-warga-disuruh-sewa
sumber: https://seword.com/politik/lbh-jakarta-sebut-warga-malah-disuruh-sewa-di-GC0uIsoJ1J?fbclid=IwAR0-kN10qsdXKXC3Ymafu1hETmoxoagGg1yCVtDmi4H8D42lZg42s4Y8BCc
