FPI Masuk Daftar Hitam FB, Jokowi Lagi Yang Disalahkan
Kamis, 14 Oktober 2021
Edit
Facebook mengeluarkan daftar hitam terbaru yang mengungkap kelompok dan individu yang dianggap berkaitan dengan terorisme.
Daftar tersebut dikeluarkan Facebook untuk memberitahu penggunanya agar berhati-hati dengan konten yang disebarkan oleh akun tersebut. Ada 21 nama yang berasal dari Indonesia masuk dalam daftar hitam yang diterbitkan oleh The Intercept, media asal Amerika Serikat. Daftar tersebut berasal dari internal Facebook yang digunakan untuk mengatur postingan-postingan di platform.
Salah satunya adalah, sudah bisa ditebak, yaitu FPI. FPI masuk kategori kelompok yang kerap menyampaikan ujaran kebencian. Ada juga nama terafiliasi FPI yang juga masuk daftar hitam seperti Novel Chaidir Bamukmin, Slamet Ma'arif, Munarman, menantu Rizieq, Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatas dan juga Bahar bin Smith.
Waduh Novel Bamukmin masuk juga ya? Padahal orang ini kocak lho. Kabarnya juga pernah kerja di Fitsa Hats.
Dan yang paling fatal adalah, dia menyatakan siap mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden, siap bersanding dengan Anies Baswedan. Kalau diblacklist oleh FB, gimana bisa promosi lewat media sosial? Bisa rusak nama baiknya nih, hehehe.
Intinya hampir 500 organisasi diblacklist karena kerap menyampaikan ujaran kebencian, termasuk 250 organisasi supremasi kulit putih.
Kalau FPI saya tidak heran lagi karena ormas satu ini memang terkenal meresahkan. Pura-pura bertingkah baik dengan alasan pernah membantu dalam bidang kemanusiaan. Padahal ruginya lebih banyak kalau ormas ini masih eksis. Lagaknya mengerikan. Angkuhnya lebih parah dari orang kaya yang sombong sekali pun.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif curiga kalau hal tersebut dikarenakan ada campur tangan dari pemerintah. Dia menduga kalau pemerintah sudah membisiki Facebook supaya mencegah postingan soal FPI maupun Rizieq. Dia yakin kalau Facebook tidak tahu alasannya memasukan FPI dalam kategori kelompok ujaran kebencian.
"FB sangat diduga dapat masukan dari rezim sekarang. Tapi saya yakin kalau FB ditanya bahayanya apa dia tidak tahu dah. Kacau kalau perbedaan pandangan dan pendapat dianggap bahaya di negara yang katanya demokrasi," kata Slamet.
Slamet mengatakan pihaknya sudah mencium adanya pemblokiran itu sejak lama, terlihat dari postingan soal FPI ataupun Rizieq kerap ditake down.
Apa pun masalahnya, semuanya selalu Jokowi yang salah. FB tak tahu apa-apa? Memangnya FP itu perusahaan kelas ikan teri yang tak tahu masalah yang berbahaya? Facebook digunakan miliaran orang di seluruh dunia untuk menyebarkan informasi, pesan, berita hingga propaganda jahat, hoax, hate speech dsb. Tak mungkin FB tak tahu medianya dapat dipakai untuk menyebarkan kengerian.
Ini yang bodoh sebenarnya siapa ya? Kok jadi kayak terbalik-balik.
Dikit-dikit salah Jokowi, salahkan Jokowi gak dikit-dikit. Kalau mau protes, silakan ke Facebook. Kan, mereka yang blacklist. Kenapa larinya ke Jokowi.
Kan, kalau mau fair, sekalian tidak usah pakai FB lagi. Blokir aja dan boikot sekalian, kalau memang jantan. Jangan marah-marah, tapi diam-diam masih membutuhkan dan jadi munafik kelas kakap.
Dulu, mungkin pembaca masih ingat, pernah ada aplikasi pesan mirip WhatsApp bernama 212 Messenger yang sempat digadang-gadang sebagai saingan WhatsApp dan Telegram. Hahaha, ngakak guling-guling. Nyatanya, aplikasi ini menggunakan source code yang banyak dijual di pasaran dan banyak iklannya, yang diyakini sebagai alat numpang tenar agar dapat pemasukan.
Ada baiknya mereka bikin sendiri saja produk media sosial sendiri, biar tidak bikin semak di media sosial bikinan asing. Tapi apakah mereka bisa buat media sosial sendiri? Ya kalau mau jujur dari lubuk hati paling dalam sedalam Palung Mariana, mereka memang gak bisa sih, karena kebanyakan cuma pintar demo, menunggu nasi bungkus dan teriak turunkan Jokowi.
Tiap hari suarakan anti asing, tapi tidak bisa lepas dari produk asing. Sering tuh boikot produk asing, tapi cuma di mulut doang. Ujung-ujungnya pakai juga produknya.
Kelompok yang tak ada inovasi, cuma bisa benci-benci tak jelas, suka mempolitisasi agama dan menyerobot kavling surga lalu menyatakan diri paling berhak menghuni atau menetapkan siapa yang berhak masuk ke sana.
Bagaimana menurut Anda?
https://www.suara.com/news/2021/10/13/181428/fpi-masuk-daftar-ujaran-kebencian-facebook-slamet-maarif-curiga-ulah-rezim-jokowi?page=all
